Banten – Bakal calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, menegaskan bahwa kepemimpinan tidak ditentukan oleh keturunan atau kewarisan, melainkan oleh pengetahuan, kemampuan, dan kemauan keras.
Pernyataan ini disampaikan Airin dalam menanggapi tuduhan yang menyebut dirinya sebagai bagian dari dinasti politik di Banten.
“Kepemimpinan bukan hanya soal keturunan, tapi tentang pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan kemauan keras. Tekad kita bersama lebih penting,” kata Airin dalam wawancara yang dikutip dari KOMPAS.com.
Airin dikenal sebagai salah satu figur yang kerap dikaitkan dengan dinasti politik karena hubungan keluarganya dengan mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Namun, Airin menegaskan bahwa dirinya tidak ingin sekadar dikenal karena koneksi keluarganya.
Ia berfokus untuk memimpin Banten dengan mengandalkan pengalaman dan kompetensi yang telah ia bangun selama ini, termasuk saat menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan.
Sebagai bakal calon gubernur, Airin membawa visi untuk membawa perubahan signifikan di Banten, termasuk memperbaiki layanan publik, pendidikan, dan infrastruktur.
Meskipun menghadapi tantangan politik, ia optimis bahwa Banten bisa mencapai kemajuan dengan kerja keras dan kepemimpinan yang berfokus pada hasil nyata.
Airin berharap masyarakat Banten menilai kepemimpinannya berdasarkan rekam jejak dan visi yang ia tawarkan, bukan karena hubungan keluarga.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk membangun Banten yang lebih baik ke depannya.