Tangerang Selatan | apakabarnusantara.com – Berangkat dari kesadaran dan keresahan atas pelanggaran jadwal operasi truk oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan, yang mengakibatkan tiga mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM), dan puluhan warga meninggal akibat kecelakaan.
Aksi ini digelar dipusat Kepemerintahan Tangerang Selatan Senin 10 Juni 2024.
Mahasiswa Universitas Pamulang yang tergabung dalam AKSI SOLIDARITAS Jilid II menuntut evaluasi kebijakan terkait.
Koordinator aksi dari Mahasiswa Bob (nama samaran), Sebelum aksi ini, mahasiswa UNPAM sudah mengadakan audiensi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
“Namun, pihak terkait tidak mau menemui mereka dengan alasan yang tidak masuk akal,” kata Bob saat dikonfirmasi olah awak media 11 Juni 2024
Ia juga menjelaskan, aksisi Solidaritas Mahasiswa UNPAM dalam menyampaikan aspirasi mengedepankan nilai-nilai humanis, namun, mahasiswa malah dicap ugal-ugalan, dan ada upaya transaksional dari pihak dinas terkait untuk menggagalkan aksi solidaritas ini.
Aksi Solidaritas Jilid II yang berjalan tertib justru direspon dengan provokasi oleh pihak Pemkot. Salah satu orator aksi mengalami tindakan kekerasan berupa tendangan di bagian kelamin dan paha, menunjukkan diskriminasi terhadap massa aksi.
“Kami datang dengan cinta, disambut dengan benci,” kata orator saat aksi.
Setelah diturunkan nya berita ini belum ada konfirmasi kembali untuk kelanjutan aksi unjuk rasa ini, dari pihak terkait maupun mahasiswa.(hen)