Bonus Demografi, Ledakkan Pengangguran

- Penulis

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menyongsong Indonesia Emas 2045, Indonesia telah menghadapi bonus demografi sejak tahun 2015. Puncak periode ini diperkirakan terjadi pada 2020-2035, di mana 60% dari 270 juta warga Indonesia berada dalam usia produktif (15-64 tahun). Hal ini menyebabkan penurunan persentase penduduk usia 0-14 tahun dan rasio ketergantungan.

Seperti banyak negara berkembang lainnya, Indonesia saat ini berada dalam periode bonus demografi yang memiliki potensi besar. Namun, dampaknya belum sepenuhnya dirasakan karena ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah pengangguran, khususnya di kalangan pemuda.

Pengangguran tetap menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan pemuda, menimbulkan risiko stabilitas sosial dan menghambat potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Masalah ini terjadi karena ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja dan kebutuhan pasar tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meningkatnya pengangguran di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: pertumbuhan ekonomi yang lambat, ketidaksesuaian keterampilan, struktur ekonomi yang tidak seimbang, kesenjangan regional, ketidakpastian ekonomi dan regulasi, keterbatasan infrastruktur, dan pertumbuhan penduduk yang cepat.

Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak faktor lain yang menyebabkan tingginya pengangguran di Indonesia. Misalnya, spesifikasi khusus bagi pelamar yang semakin ketat dalam perusahaan, jumlah lapangan pekerjaan yang dibuka jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan penggunaan orang dalam alias ‘ordal’ dalam proses rekrutmen.

Baca Juga:  Minat Membaca Komik di Era Digital

Data Sakernas bulan Agustus 2007 mengungkapkan bahwa delapan dari sepuluh pencari kerja menghubungi orang-orang terdekat untuk mencari peluang kerja. Selang 15 tahun kemudian atau 2022, jumlahnya meningkat menjadi sembilan dari sepuluh pencari kerja. Selain penggunaan ‘ordal’, masih banyak lagi proses rekrutmen yang kurang fair dalam dunia kerja, seperti diskriminasi, penyuapan, nepotisme, dan lainnya.

Bagi sebagian besar mereka yang berhasil mendapatkan peluang kerja tanpa melalui prosedur yang baik atau yang dibantu dalam kelulusan, hal ini mungkin memudahkan mereka dalam proses rekrutmen. Namun, bagaimana dengan mereka yang sudah berjuang mati-matian dan dengan susah payah mengusahakan segala cara untuk mendapatkan pekerjaan?

Banyaknya pelamar kerja dan sedikitnya lapangan pekerjaan, ditambah dengan prosedur kerja yang semakin sulit atau faktor lain yang mempersulit para pencari kerja, menyebabkan Indonesia mengalami masalah pengangguran yang terus berlanjut. Sehingga, terjadinya bonus demografi justru meningkatkan ledakan pengangguran di Indonesia.

Penulis Oleh: Ashyfa Aulia Diniar (Mahasiswi Universitas Pamulang)

Berita Terkait

Opini: Kiamat Ekologi Cirebon dan Tata Ruang
Imah, Mahasiswi Terbaik Penerima Beasiswa KIP Kuliah di Institut Pariwisata Trisakti
Opini: Kebenaran Al-Quran
Pahala Menghafal Al-Qur’an
Tugas rasul terhadap Al-Qur’an
Opini: Hukum dan Al-Qur’an: Jalan menuju kehidupan yang adil dan bermakna
Kehidupan dengan Al-Qur’an
Peringatan bagi yang mendustakan Al-Qur’an
Berita ini 3 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:41 WIB

Presiden Prabowo Bahas Strategi Investasi Kendaraan Listrik dengan Menteri Investasi

Minggu, 2 Februari 2025 - 13:20 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Dedikasi TNI-Polri untuk Bangsa  

Jumat, 31 Januari 2025 - 23:34 WIB

Presiden Prabowo Pantau Kasus Penembakan WNI di Malaysia, Minta Investigasi Menyeluruh 

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:33 WIB

Sampah Menumpuk di Kapuk Usai Banjir, Tim Orange Bergerak Cepat

Minggu, 26 Januari 2025 - 14:38 WIB

Capaian 100 Hari Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Enam Program Prioritas Pendidikan  

Jumat, 24 Januari 2025 - 22:46 WIB

DPR Dorong Solusi Atasi Krisis Gas di Kepulauan Riau, Termasuk Opsi Impor

Rabu, 22 Januari 2025 - 09:43 WIB

Jaksa Agung Tangkap Tersangka Korupsi Importasi Gula, Negara Rugi Rp578 Miliar

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:13 WIB

Diduga Langgar Aturan, Pemagaran Laut Tangerang Masuk Pantauan DPR RI

Berita Terbaru