Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, memberikan apresiasi atas masukan dari tiga narasumber yang merupakan praktisi dan pakar pendidikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panja Biaya Pendidikan.
“Masukan dari ketiga narasumber sangat berharga dan membuka wawasan baru. Biasanya, diskusi pendidikan kita terbatas pada topik di Kementerian Pendidikan.
Seperti kurikulum, beasiswa, serta sarana dan prasarana. Namun, ketiga narasumber kita hari ini menyoroti pentingnya investasi dalam human capital.
“Indeks human capital kita termasuk yang terendah di Asia,” ujar Dede setelah RDP di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Dede menambahkan, rendahnya indeks human capital ini akan memengaruhi produktivitas generasi mendatang, yang hanya mencapai 52%. Hal ini membuat Indonesia tertinggal jauh dalam kompetisi global.
Menurut Dede, salah satu penyebabnya adalah kurangnya fokus dukungan negara terhadap pendidikan.
Pendidikan bukan hanya tentang sekolah, tetapi juga tentang hasilnya: kemampuan siswa dalam berpikir, beradab, berkarakter, dan kemampuan sosial lainnya.
Semua ini harus dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
Dede menegaskan bahwa biaya pendidikan memang tidak murah. Ilmu pengetahuan membutuhkan biaya, yang harus disertai pengorbanan.
Pendidikan menjadi lebih terjangkau karena adanya subsidi dari negara, namun ini belum cukup. Saat ini, negara hanya menanggung tiga puluh persen biaya pendidikan, sementara tujuh puluh persen lainnya ditanggung oleh orang tua atau keluarga.
“Ke depan, perlu ada peningkatan intervensi negara melalui anggaran pendidikan.
Ternyata, ada anggaran besar yang dialokasikan oleh Kementerian Keuangan untuk biaya pendidikan di kementerian/lembaga lain yang tidak terpakai, mencapai 100 triliun rupiah.
Dana ini seharusnya bisa digunakan untuk membiayai pendidikan tinggi dan PAUD, sehingga pendidikan tidak menjadi mahal,” jelasnya.
Oleh karena itu, Dede bersyukur atas pembentukan Panja Biaya Pendidikan ini, yang memungkinkan untuk mendalami, memfokuskan, dan memperbaiki berbagai aspek terkait biaya pendidikan di Indonesia.
Hasil dari Panja ini akan diserahkan kepada pemerintah sebagai rekomendasi.
Dalam RDP tersebut, Panja Biaya Pendidikan Komisi X DPR RI mengundang tiga pakar pendidikan: Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D (Rektor Universitas Paramadina), Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M. Pd. (UPI Bandung), dan Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D (Yarsi).