Tangerang | Apakabarnusantara.com – Dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa (ADD) mencuat di Kampung Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
Sejumlah warga mengeluhkan minimnya pembangunan yang terlihat di wilayah mereka, menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi penggunaan anggaran desa.
Salah satu warga, Sd (38), mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya aktivitas pembangunan yang signifikan. Bahkan, proyek pembangunan kantor desa yang dimulai sejak 2023 kini terbengkalai tanpa kejelasan.
“Lah bang, kaga ada kegiatan, apalagi program. Lihat aja itu pembangunan kantor desa mangkrak,” ujarnya saat ditemui, Jumat (31/1/2025).
Sd menambahkan, meskipun papan pengumuman terkait penggunaan anggaran desa terpampang, program-program yang seharusnya dijalankan tidak terealisasi. Warga juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan informasi, karena kepala desa jarang terlihat di kantor.
“Kepala desanya aja jarang di kantor. Mau tanya ini itu susah, tanya sama orang desa juga gak ada yang tahu,” tambahnya.
Selain pembangunan kantor desa, proyek lain yang berdampingan juga tampak mangkrak sejak 2023 dan belum menunjukkan kemajuan hingga 2025. Kondisi ini semakin memperkuat dugaan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan dana desa.
Warga berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk melakukan audit dan investigasi terkait penggunaan dana desa Kampung Kelor.
Mereka ingin memastikan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat tidak disalahgunakan.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Kampung Kelor belum dapat dihubungi untuk memberikan klarifikasi.