FOMO (Fear Of Missing Out), Memberikan Dampak Positif atau Negatif Untuk Remaja?
Oleh: Zihan Ramadhani
(Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)
FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut atau khawatir yang kita sering alami sebagai remaja ketika kita merasa telah melewatkan pengalaman atau kesempatan yang menarik. Pengguna media sosial yang tinggi dapat memperburuk FOMO, karena platform tersebut menampilkan sorotan hidup orang lain secara berlebihan. Hal ini bertambah parah pada Gen-Z, karena Gen-Z sangat dekat dengan media sosial. Mereka merasa harus mengikuti tren agar tidak dibilang kurang update atau ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga Artikel Mahasiswa: Pengaruh Gawai pada Perkembangan Anak Usia Dini, Manfaat dan Tantangan
MENGAPA REMAJA MENGALAMI FOMO?
Karena identitas dan penerimaan sosial sangat penting di masa pertumbuhan mereka, remaja sering mengalami FOMO. Selama masa remaja, orang mencari identitas mereka sendiri dan ingin diterima oleh kelompok sebaya mereka. Fase remaja mungkin merasa perlu untuk berpartisipasi dalam hal-hal yang disukai teman-teman mereka agar mereka tidak merasa terpinggirkan atau diabaikan.
Baca Juga Artikel Mahasiswa: Kehalalan Produk, Pentingnya Kesadaran Pelaku Usaha
Fenomena FOMO juga semakin diperkuat oleh kemajuan teknologi dan media sosial, karena remaja sering melihat teman-teman mereka terlibat dalam aktivitas yang tampaknya menarik yang akibatnya dapat membuat mereka cemas atas takut ketinggalan.
Baca Juga Artikel Mahasiswa: Transformasi Digital dalam Industri Perbankan Syariah
DAMPAK NEGATIF FOMO PADA REMAJA
FOMO dapat berdampak negatif pada remaja, beberapa dampak negatif utamanya meliputi:
- Meningkatkan Risiko Gangguan Psikologi
Ketika Anda mulai khawatir dan membandingkan kehidupan sosial kita dengan orang lain, Anda akan lebih mudah stres dan tidak menjadi diri sendiri atau terobsesi mempertahankan image yang baik di media sosial. Jika tidak dapat memanfaatkan media sosial dengan tepat seseorang tidak hanya akan merasa FOMO, tetapi juga gangguan kesehatan mental, seperti rasa cemas dan gejala depresi. - Menurunkan Rasa Percaya Diri
Melihat pencapaian, kebahagiaan, atau kehidupan sosial orang lain di media sosial dapat membuat seseorang merasa kurang atau tidak cukup baik. Hal ini terutama berlaku ketika seseorang membandingkan diri mereka dengan versi ideal atau terfilter dari orang lain. - Mengganggu Produktivitas
Hal ini terjadi karena FOMO dapat menyebabkan seseorang terus-menerus memeriksa media sosial atau perangkat elektronik lainnya untuk memastikan tidak ketinggalan informasi atau interaksi sosial yang dianggap penting, sementara aktivitas penting lainnya jadi terbengkalai. - Menimbulkan Perasaan Negatif
FOMO dapat memicu rasa cemas, kesepian, ketidakpuasan, dan kurang percaya diri. Dari kondisi ini tentu dapat berdampak buruk. Apalagi bagi kita yang sering menyaksikan postingan foto atau video orang lain yang memicu perasaan iri hati dan lainnya. - Memengaruhi Kebiasaan Tidur
Ketika seseorang merasa khawatir akan ketinggalan informasi, acara, atau interaksi sosial, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial atau perangkat elektronik lainnya. Akibatnya, mereka mungkin tidur lebih larut daripada yang seharusnya, mengurangi total waktu tidur dan mempengaruhi kualitas tidur. Kurangnya tidur berkualitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan stres.
DAMPAK POSITIF FOMO PADA REMAJA
Meskipun FOMO seringkali dianggap negatif, ada beberapa dampak positif yang dapat muncul:
- Berinteraksi Sosial
Mengubah FOMO menjadi hal baik untuk diri ialah dengan tetap harus diimbangi pola interaksi sosial seperti aktif berkontribusi dan berpartisipasi pada kegiatan di lingkungan masyarakat. - Memotivasi Diri untuk Terus Berinovasi
Ketika kita melihat tren dan mengalami FOMO, hal ini juga dapat memotivasi kita untuk mengikuti perkembangan terkini dalam berbagai bidang. Sehingga, menciptakan iklim yang terus berinovasi dan mengembangkan minat baru. - Pengalaman dan Pembelajaran
Remaja dapat mengalami berbagai pengalaman saat berusaha mengatasi FOMO, yang dapat memberi mereka pemahaman baru tentang dunia di sekitar mereka sendiri. Pengalaman-pengalaman ini dapat memainkan peran penting dalam perkembangan pribadi mereka.
Baca Juga Artikel Mahasiswa: Dampak Endorse Selebgram Terhadap Produk
Cara mengatasi FOMO bisa kamu lakukan dengan bersyukur dan selalu berpikir positif. Apa yang kamu miliki sebaiknya disyukuri. Perasaan bersyukur ini akan membuat kita terhindar dari FOMO. Berpikir positif bahwa bukan hal yang buruk ketika seseorang tidak mengikuti tren, bukan berarti ketinggalan zaman. Kita mulia atau istimewa bukan karena tren yang kita ikuti, tetapi sikap dan perilaku seseoranglah yang menentukan.
Baca Juga Artikel Mahasiswa: Dampak Bullying Terhadap Perkembangan Anak
