Interstellar Mengulik Ragam Sains dalam Film

- Penulis

- WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Interstellar Kembali ke Bioskop untuk Peringati 10 Tahun, Fenomena Sains yang Membuatnya Tak Terlupakan

Film sci-fi legendaris karya Christopher Nolan yang rilis tahun 2014, Interstellar, kembali mengguncangkan dunia perfilman. Pasalnya, film dengan tema astronomi ini akan dirilis ulang di layar lebar untuk memperingati perayaan sepuluh tahun mahakarya ini. Kesuksesan film ini tidak lepas dari alur ceritanya yang sangat menarik. Film ini mengangkat banyak fenomena astronomi berdasarkan teori dan hukum sains yang akurat. Kip Stephen Thorne, seorang ilmuwan fisika peraih Nobel, bahkan ikut turun tangan dalam pembuatan film ini dan menulis sebuah buku berjudul The Theory of Interstellar, yang menjelaskan berbagai macam teori di balik film tersebut.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Kpopers Bukan Hanya Sekedar Pengemar Musik

Beberapa fenomena sains yang ada dalam film tersebut antara lain:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kerusakan Bumi

Interstellar mengambil latar tahun 2067, memperlihatkan dengan jelas bagaimana bumi sudah sangat memprihatinkan. Tidak ada lagi tumbuhan kecuali jagung. Para petani mengalami gagal panen besar-besaran karena hawar, sejenis jamur yang menyerang tumbuhan, dan hanya jagung serta okra yang mampu bertahan. Hal ini semakin mirip dengan keadaan bumi di masa ini, mengingat populasi pepohonan yang kian minim dan semakin banyaknya jenis tumbuhan yang kian langka dan sulit dibudidayakan.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Masalah Lingkungan di Kampung Sawah Baru

Lubang Hitam Gargantua

Dalam film, ada sebuah lubang hitam bernama Gargantua yang diorbit oleh planet Miller dan planet Mann. Lubang hitam ini berukuran sangat besar dan bergerak sangat cepat. Gargantua divisualisasikan sebagai sebuah lubang dengan piringan akresi yang tipis. Kip Thorne mendasarkan visualisasi Gargantua pada Teori Relativitas Umum Einstein. Pada tahun 2019, tepat 5 tahun setelah Interstellar dirilis, para ilmuwan berhasil menangkap foto lubang hitam asli di galaksi M87. Foto tersebut diambil menggunakan gabungan berbagai teleskop selama tujuh tahun. Namun, lubang hitam M87 terlihat lebih terang serta tidak memiliki piringan akresi, mirip seperti sebuah donat. Banyak orang bertanya-tanya tentang kebenaran teori ini. Di tahun yang sama, Kip Thorne menjelaskan dalam kelas studinya di Cardiff University bahwa Gargantua dan lubang hitam M87 adalah sama, hanya saja Gargantua divisualisasikan tampak depan, sementara foto lubang hitam M87 diambil dari sudut pandang tampak atas.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Dampak Teknologi AI

Perbedaan Waktu

Saat di planet Miller, dijelaskan bahwa rentang waktu di sana berputar lebih cepat dibandingkan di Bumi. Satu jam di Miller sama dengan tujuh tahun di Bumi. Seperti sebelumnya, permasalahan ini bisa dijelaskan dengan Teori Relativitas Umum Einstein. Dalam teorinya, Einstein menjelaskan bahwa gravitasi muncul sebagai bagian dari ruang dan waktu, yang artinya waktu dapat berbeda-beda pada setiap tempat. Namun, apakah benar satu jam di luar angkasa sama dengan tujuh tahun di Bumi? Tidak. Perbedaan waktu Bumi dengan luar angkasa tidak sejauh itu. Jam di ISS (International Space Station) berjalan 0,007 detik lebih lambat dari Bumi, yang artinya luar angkasa hanya berbeda sekian mikrodetik saja dengan Bumi. Teori ini sudah sepenuhnya benar, hanya saja penguluran waktu dalam film dibuat lebih panjang untuk menciptakan suasana dramatis.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Memperjuangkan kesetaraan gender

Dimensi Kelima

Dalam sains, dimensi kelima adalah gabungan kompleks antara gravitasi, ruang, dan waktu. Artinya, dalam dimensi kelima akan terdapat multiple timeline, yakni peristiwa rentetan waktu yang bisa bergerak maju mundur dalam ruang tanpa batas. Ada adegan di mana Cooper terjebak dalam sebuah Tesseract atau ruangan abstrak di mana dia bisa melihat kejadian-kejadian di masa lalu. Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa dimensi kelima sulit untuk diamati secara langsung. Matematika memandang dimensi kelima sebagai konstruksi teoretis yang berarti dapat dijelaskan secara teori namun belum bisa dibuktikan secara pengamatan.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Pentingnya Membangun Personal Branding

Itulah beberapa ragam sains yang terdapat dalam film Interstellar. Faktanya, masih banyak hal yang bisa dikulik dari film ini. Meskipun terkesan sulit dimengerti, sains sangat menarik. Segala hal dalam Interstellar memang menakjubkan. Namun, sebagai manusia yang setiap hari terbiasa menghirup oksigen Bumi, ada baiknya semua itu tidak terjadi dengan cara menjaga lingkungan dan kelestarian Bumi kita, serta mulailah tergerak dalam penghijauan agar kerusakan bumi dan perpindahan umat manusia ke planet lain tidak terjadi.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Tren Make Up di Kalangan Gen-z

Penulis: Triyatna Fatma Sari (Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)

Baca Juga:  Stop Perundungan di Media Sosial

Berita Terkait

Opini: Kiamat Ekologi Cirebon dan Tata Ruang
Imah, Mahasiswi Terbaik Penerima Beasiswa KIP Kuliah di Institut Pariwisata Trisakti
Opini: Kebenaran Al-Quran
Pahala Menghafal Al-Qur’an
Tugas rasul terhadap Al-Qur’an
Opini: Hukum dan Al-Qur’an: Jalan menuju kehidupan yang adil dan bermakna
Kehidupan dengan Al-Qur’an
Peringatan bagi yang mendustakan Al-Qur’an
Berita ini 9 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 19:39 WIB

Kapolres Metro Tangerang Kota Pantau Tempat Hiburan Malam di PIK 2 Selama Ramadan  

Minggu, 16 Maret 2025 - 23:22 WIB

DPRD Kota Tangerang: Griya Harmoni Warga (GHW) Wujud Pemerataan Fasilitas Umum  

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:47 WIB

Polisi Gerebek Toko Kelontong di Tangerang, 376 Butir Obat Terlarang Disita

Kamis, 13 Maret 2025 - 02:30 WIB

Polda Banten Ungkap Penipuan Minyak Goreng Minyakita dan Djernih, Tersangka Raup Rp45 Juta Per Bulan  

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:36 WIB

Sachrudin Tinjau Kesiapan Program Mudik Gratis Jelang Lebaran 2025  

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:15 WIB

Peringati HUT Kota Tangerang ke 32 Tahun, Disdik Gelar Lomba Tingkat

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:46 WIB

Gubernur Banten Andra Soni Optimalkan Pendapatan Daerah, Bahas Pendidikan Gratis dan Sekolah Garuda

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:24 WIB

Bupati Maesyal Pantau Gerakan Pasar Murah di Pagedangan, 2.950 Paket Sembako Disalurkan

Berita Terbaru