Jakarta, – Jessica Wongso, terpidana kasus pembunuhan berencana yang dikenal sebagai ‘kopi sianida’, telah bebas bersyarat pada 18 Agustus 2024.
Setelah menjalani masa hukuman selama 8 tahun, Jessica menghirup udara kebebasan dan mengungkapkan rasa syukurnya.
Kasus ini kembali menjadi sorotan publik, terutama setelah pernyataan dari Ahli Forensik dr. Sumy Hastry, yang menyebut bahwa Jessica memiliki “power” atau kekuatan tertentu dalam kasus ini.
Jessica Wongso divonis bersalah atas kematian Wayan Mirna Salihin, sahabatnya, yang meninggal akibat racun sianida dalam kopi yang diminumnya.
Kasus ini sempat menarik perhatian luas masyarakat dan menjadi pembicaraan hangat selama bertahun-tahun.
Meskipun kontroversial, Jessica tetap mempertahankan klaim tidak bersalahnya selama persidangan.
Kini, setelah dinyatakan bebas bersyarat, Jessica mengungkapkan perasaannya di hadapan media.
“Saya merasa lega dan bersyukur sudah bebas. Tidak ada lagi kebencian di hati saya,” ujarnya.
Jessica juga menyatakan bahwa dirinya siap menjalani hidup baru tanpa menyimpan dendam terhadap siapa pun yang terlibat dalam kasus tersebut.
Sementara itu, Ahli Forensik dr. Sumy Hastry memberikan pandangannya mengenai Jessica Wongso setelah pembebasannya.
Dr. Hastry menyebut bahwa Jessica memiliki ‘power’ atau pengaruh yang cukup kuat dalam kasus ini, meski tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud.
Pernyataan ini menambah spekulasi di kalangan publik mengenai banyaknya misteri yang belum terungkap dalam kasus kopi sianida.
Menurut dr. Hastry, ada beberapa kejanggalan dan kekuatan yang terlibat di balik kasus ini, yang membuatnya menarik perhatian banyak pihak, termasuk para ahli hukum dan forensik.
Ia menyatakan bahwa analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami bagaimana kasus ini berjalan dari awal hingga akhir.
Dengan bebasnya Jessica Wongso, banyak yang bertanya-tanya bagaimana langkah berikutnya bagi wanita yang telah menjalani kehidupan di balik jeruji selama delapan tahun.
Ada pula yang penasaran apakah Jessica akan mengambil tindakan hukum lebih lanjut atau akan memilih untuk hidup tenang jauh dari sorotan publik.
Kasus ‘kopi sianida’ ini telah menjadi salah satu kasus kriminal paling terkenal di Indonesia.
Setelah hampir satu dekade, kisah ini belum berakhir dan terus memunculkan tanda tanya di benak masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik kematian Wayan Mirna Salihin.