Jakarta, – Patung Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami perubahan warna yang menarik perhatian publik.
Awalnya, patung ini berwarna gelap karena terbuat dari bahan kuningan. Kini, patung tersebut berubah menjadi biru toska.
Perubahan warna tersebut disebabkan oleh proses oksidasi alami, yang serupa dengan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga menggunakan bahan serupa.
Danis Sumadilaga, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Kementerian PUPR, mengonfirmasi bahwa perubahan warna pada patung Garuda IKN ini bukan karena masalah teknis atau kesalahan desain, melainkan proses alamiah yang disebut patina.
“Patung Garuda di IKN mengalami oksidasi sehingga warnanya berubah menjadi biru toska. Ini sama seperti patung Garuda Wisnu Kencana di Bali,” jelas Danis pada Selasa (10/9/2024).
Nyoman Nuarta, perancang Istana Garuda di IKN, menambahkan bahwa bahan kuningan secara alami akan berubah warna seiring waktu.
Proses patina terjadi karena interaksi antara bahan logam dengan unsur alam seperti udara, kelembapan, dan oksigen.
Oksidasi ini akan menghasilkan warna yang lebih terang dan elegan, seperti biru toska yang saat ini terlihat pada Patung Garuda IKN.
“Ini adalah reaksi alami kuningan terhadap lingkungan. Dengan adanya patina, warna biru toska yang muncul menambah estetika dan daya tahan patung tersebut,” jelas Nyoman.
Nyoman juga menjelaskan bahwa struktur rangka Istana Garuda terbuat dari material perforated, yaitu baja tahan cuaca yang dibuat dengan desain khusus agar tahan lama.
Bahan ini dipilih karena kemampuannya untuk bertahan hingga ratusan tahun. Selain itu, desain keseluruhan Istana Garuda dirancang untuk menunjukkan kekhasan dan kewibawaan, berbeda dengan bangunan istana yang bercorak kolonial.
Sebelum mengalami perubahan warna, patung ini sempat dikritik karena tampilan awalnya yang gelap dan dianggap menciptakan kesan mistis.
Namun, Nyoman menegaskan bahwa warna tersebut berasal dari bahan kuningan yang memang memiliki sifat alami gelap sebelum teroksidasi.
Selain menambah estetika, penggunaan material berkualitas dan desain yang unik menjadikan Istana Garuda di IKN sebagai simbol yang kokoh dan megah, sesuai dengan identitas ibu kota baru Indonesia.
Perubahan warna yang terjadi tidak hanya mempercantik patung, tetapi juga menunjukkan bagaimana interaksi antara alam dan arsitektur dapat menciptakan keindahan yang alami dan bertahan lama.