Nasional, Kursi Gubernur DKI Jakarta menjadi salah satu posisi yang paling diincar dalam Pilgub 2024, dan PDIP telah mempersiapkan langkah strategis untuk mengusung kandidat terbaik.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan bahwa partainya sedang mempertimbangkan tiga nama besar mantan gubernur untuk maju dalam pemilihan tersebut, yaitu Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Rano Karno.
Menurut Djarot, PDIP memiliki banyak kader potensial yang siap memimpin Jakarta. Dalam pernyataannya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (13/8), Djarot mengungkapkan,
“Kita punya Ahok, Bang Rano, yang layak dipertimbangkan. Selain itu, tadi juga disebutkan Pak Anies.” Ketiga sosok ini memang dikenal memiliki rekam jejak kepemimpinan yang solid selama menjabat sebagai gubernur di provinsi masing-masing.
Anies Baswedan, yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, dikenal dengan berbagai kebijakan populis yang diusungnya, meskipun juga menuai kontroversi.
Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, masih diingat dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan berani.
Rano Karno, mantan Gubernur Banten, juga memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan dan diakui sebagai salah satu figur yang dekat dengan masyarakat Betawi.
Djarot juga menyatakan bahwa PDIP masih mempertimbangkan nama-nama lain yang memiliki rekam jejak baik dan potensi untuk memimpin Jakarta.
Ia menekankan pentingnya memilih kandidat yang tidak hanya populer, tetapi juga mampu menghadirkan perubahan nyata bagi ibu kota.
Menariknya, Djarot tidak menutup kemungkinan adanya wacana calon tunggal di Pilkada Jakarta.
Hal ini bisa menjadi strategi untuk menguatkan posisi PDIP dan menghalangi partai lain mengajukan calon mereka sendiri. Namun, wacana ini masih dalam tahap pembahasan internal partai dan belum ada keputusan final.
Pilgub DKI Jakarta 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling sengit, dan nama-nama yang diusung PDIP tentu akan menarik perhatian publik dan menjadi sorotan utama dalam perhelatan demokrasi tersebut.