TANGERANG – Kasus cacar air meningkat di beberapa daerah hingga menyebabkan penutupan sementara sekolah. Namun, Dinas Kesehatan Kota Tangerang memastikan saat ini tidak ada kasus wabah cacar air di wilayahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan, terutama di kalangan anak-anak usia di bawah 12 tahun yang rentan terpapar.
“Orang tua harus memastikan PHBS diterapkan, baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu, imunisasi bisa menjadi opsi untuk meningkatkan kekebalan, meski imunisasi cacar air atau varicella belum ditanggung pemerintah. Masyarakat dapat melakukannya secara mandiri,” ujar dr. Dini, Senin (4/11/24).
Ia menjelaskan bahwa gejala cacar air umumnya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan mual. Setelah itu, muncul ruam kemerahan yang berubah menjadi lepuhan berisi cairan.
Lepuhan ini bisa pecah, mengering, dan berkerak, menjadi tanda bahwa penyakit ini menular melalui kontak fisik dengan cairan lepuhan atau liur.
“Segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala tersebut dan istirahat sampai benar-benar pulih, sebab cacar air sangat mudah menular,” tambahnya.
dr. Dini juga mengimbau agar masyarakat Kota Tangerang menerapkan PHBS sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari untuk mencegah berbagai penyakit. Ia berharap Kota Tangerang terbebas dari wabah cacar air.
“Kami mengharapkan tidak ada klaster cacar air di Tangerang. Lakukan PHBS dan segera periksa ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala. Mari bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap sehat,” tutupnya.