Papua – Rusli, seorang warga sipil, menjadi korban penembakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Papua. Kejadian tragis ini menambah daftar panjang insiden kekerasan di Papua, yang terus menjadi perhatian nasional dan internasional.
Penembakan terjadi pada Selasa, 11 Juni 2024, saat Rusli sedang dalam perjalanan pulang dari kebunnya. Tanpa diduga, sekelompok anggota OPM menyerang dan menembaknya secara brutal. Rusli yang menderita luka tembak serius segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga yang berada di lokasi.
Pihak kepolisian setempat memastikan bahwa Rusli adalah warga sipil biasa dan bukan anggota TNI, seperti yang sempat beredar di media sosial.
“Rusli adalah petani lokal, tidak memiliki hubungan dengan institusi militer manapun,” ujar Kapolres Papua,
AKBP Hendra Kurniawan. Ia juga menambahkan bahwa aparat keamanan sedang melakukan penyelidikan intensif untuk menangkap pelaku penembakan.
Kejadian ini memicu kecaman dari berbagai pihak. Pemerintah daerah Papua menyatakan duka mendalam dan menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM.
“Kami mengutuk tindakan ini dan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan di wilayah Papua,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Keluarga Rusli sangat terpukul oleh kejadian ini. Istri Rusli, Siti, mengatakan bahwa suaminya adalah seorang petani yang pekerja keras dan tidak pernah terlibat dalam konflik apapun.
“Kami hanya ingin hidup damai, kenapa harus ada kekerasan seperti ini?” ujarnya sambil menangis.
Penembakan ini kembali menyoroti situasi keamanan yang masih rentan di Papua. Aktivitas OPM yang menuntut kemerdekaan dari Indonesia sering kali berujung pada aksi kekerasan terhadap warga sipil dan aparat keamanan. Pemerintah pusat di Jakarta menyatakan akan memperkuat kehadiran militer dan polisi di Papua untuk menekan aksi-aksi kelompok separatis.
Di sisi lain, berbagai organisasi hak asasi manusia menyerukan dialog damai dan pendekatan yang lebih humanis untuk menyelesaikan konflik di Papua.
Mereka mengingatkan bahwa penggunaan kekuatan militer tidak selalu menjadi solusi yang efektif dan sering kali menimbulkan korban dari kalangan masyarakat sipil.
Rusli saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit dan kondisinya dilaporkan stabil. Pihak keluarga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan meminta perlindungan lebih dari pemerintah.(hen)