Pentingnya Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ekonomi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang tak terpisahkan, berfungsi sebagai penggerak utama dalam memenuhi berbagai kebutuhan, baik kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan, hingga kebutuhan yang lebih kompleks, seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Kegiatan perekonomian merupakan kegiatan yang sangat erat dengan kehidupan manusia. Melalui kegiatan ekonomi, individu dan masyarakat dapat memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa yang diperlukan. Aktivitas tersebutlah yang menjadi elemen penting yang bisa mencapai kesejahteraan masyarakat di berbagai tingkatan, dari lokal hingga nasional.
Sistem Perekonomian di Berbagai Negara
Setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam mengelola dan mengatur perekonomiannya, tergantung pada sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. Kebijakan tersebut akan sangat memengaruhi kesejahteraan rakyat dan stabilitas negara, terutama dalam menghadapi tekanan dan peluang dari ekonomi global yang terus berkembang. Indonesia, salah satu contoh negara yang menganut sistem perekonomian, yaitu sistem perekonomian demokrasi, di mana kekayaan dan sumber daya ekonomi dikelola secara adil dan merata untuk kepentingan seluruh rakyat. Sistem ini merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menjelaskan tentang kekeluargaan dan kegotong-royongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Melalui demokrasi ekonomi, seluruh masyarakat diharapkan terlibat secara aktif dalam kegiatan ekonomi, dengan akses yang terbuka dan adil terhadap berbagai peluang ekonomi yang ada.
Globalisasi dan Dampaknya pada Perekonomian
Di tengah arus globalisasi yang kian tak terbendung, ekonomi global terus berkembang dengan pesat. Kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi informasi adalah salah satu dampak signifikan dari globalisasi yang tidak dapat terbendung. Perkembangan ini tidak hanya mengubah cara orang berinteraksi, tetapi juga membawa dampak besar bagi berbagai sektor, terutama sektor ekonomi. Salah satu contoh nyata dari pengaruh globalisasi dalam perekonomian adalah munculnya ekonomi digital. Ekonomi digital mengandalkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, di mana batas-batas geografis tidak lagi menjadi hambatan dalam aktivitas ekonomi. Ini memberikan akses yang lebih luas bagi individu dan bisnis untuk terhubung, bertransaksi, dan berinovasi secara global.
Ekonomi Digital dan Manfaatnya
Ekonomi digital memberikan manfaat yang sangat besar karena mampu memperluas peluang dan akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengembangkan usaha yang dijalani, terutama bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pelaku UMKM bisa memperjualbelikan produk mereka di berbagai platform bisnis online atau dikenal dengan Electronic Commerce (e-commerce).
Ilustrasi Manfaat Ekonomi Digital
- Ilustrasi 1: Salah satu dampak adanya ekonomi digital (sumber: https://pixabay.com/)
Platform tersebut menggambarkan proses membeli, menjual, mentransfer, atau bertukar produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Secara umum, e-commerce merupakan fenomena yang akrab dalam kegiatan bisnis sekarang. Sudah banyak perpindahan barang dan pelayanan jasa yang dilakukan dengan lebih mudah, banyak, dan tentunya cepat melalui jaringan internet yang tersedia. Kegiatan dalam e-commerce sebenarnya tidak mengharuskan para pemasok, agen, dan produsen untuk membuat dan membangun website. Namun, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari dan menawarkan barang dan jasa selain dengan website, antara lain dengan menggunakan situs pertemanan, blog, dan situs lainnya.
Risiko Ekonomi Digital dan Kejahatan Siber
Di satu sisi, globalisasi menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha untuk berkembang, namun di sisi lain, mereka juga harus siap menghadapi risiko, termasuk ancaman kejahatan seperti cybercrime dan cyber war. Contohnya adalah penipuan, pencurian identitas, produk palsu, pembajakan akun, hingga serangan virus dan pencemaran nama baik melalui media online.
Ilustrasi Ancaman Kejahatan Siber
Contoh nyata dari ancaman ini terjadi di Indonesia pada Maret 2020, ketika 91 juta data pengguna Tokopedia dilaporkan bocor dan diperdagangkan di Dark Web. Data-data ini, termasuk alamat surel, nomor telepon, dan alamat tempat tinggal pengguna, dijual dengan harga sekitar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 74 juta). Data-data konsumen mempunyai potensi adanya kejahatan siber, seperti scaming atau phishing. Tokopedia sendiri memastikan, informasi berharga milik pengguna sudah berhasil terlindungi, contohnya password. Pihak Tokopedia memberikan anjuran bagi konsumen untuk merubah password akun secara terus-menerus serta tidak memberi password OTP (one-time password). Kejadian ini cukup menuai respon yang meresahkan pada masyarakat. Data-data pribadi yang beredar cukup memberikan kekhawatiran bagi masyarakat.
Perlunya Perlindungan Konsumen
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya perlindungan konsumen dalam menjaga kepercayaan publik dan menciptakan lingkungan usaha yang adil dan aman. Untuk meningkatkan kesadaran perlindungan konsumen, tugas utama pemerintah adalah merumuskan kebijakan dan peraturan yang membentuk kerangka kerja hukum yang kokoh. Pembentukan undang-undang yang jelas dan komprehensif, seperti tercermin dalam UUPK di Indonesia, menjadi dasar utama untuk menetapkan standar dan norma perlindungan konsumen. Dengan berkembangnya globalisasi dan kompleksitas pasar, sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan sistem perlindungan konsumen (Alaysia & Ghozali, 2023).
Kesimpulan
Globalisasi telah memperluas akses pasar, memudahkan pelaku usaha (terutama UMKM) untuk berkembang melalui platform e-commerce, dan memajukan ekonomi digital yang melintasi batas-batas geografis. Namun, kemajuan ini juga membawa risiko, khususnya dalam hal keamanan konsumen. Kasus kebocoran data menunjukkan bahwa perlindungan konsumen sangat diperlukan agar masyarakat merasa aman bertransaksi secara digital. Pemerintah perlu memperkuat regulasi yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan zaman, menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah tersebut, demokrasi ekonomi dapat berkembang seiring pesatnya arus globalisasi.
Penulis:
Lulu Lufianti
Mahasiswa Program Studi S1 Ekonomi Syariah