Apakabarnusantara.com, Jakarta, Google menuding Microsoft melakukan kecurangan pada praktik persaingan kedua raksasa teknologi ini.
Dikutip dari : CNBC Indonesia Tuduhan ini diajukan Google pada praktik anti-persaingan.
Menurut Google, Microsoft berupaya membuat pelanggan hanya menggunakan platform cloud milik perusahaan Azure.
Pelanggan akan dikenakan biaya kenaikan 400% untuk menjalankan sistem Windows Server pada cloud pesaing. Sebaliknya, biaya tersebut tak berlaku jika pengguna hanya menggunakan Azure.
Wakil Presiden Google Cloud Amit Zavery mengatakan pengguna cloud pesaing akan mendapatkan pembaruan keamanan dengan kemampuan lebih terbatas.
Selain itu, Microsoft juga berusaha mengunci pelanggan menggunakan aplikasi kolaborasi Teams.
Meskipun mereka menyukai produk lain dan hal serupa juga terjadi pada Azure.
“Persaingan pasar cloud akan lebih ketat jika hal-hal ini tidak terjadi,” kata Zavery, dikutip dari Reuters, Kamis (26/9/2024).
Google menuntut adanya regulasi yang bisa mengakhiri tindakan anti-persaingan yang dilakukan Microsoft.
Komisi Eropa diminta agar bisa membuka opsi lebih banyak pada pelanggan, bukan hanya satu perusahaan saja.
“Kami meminta Komisi Eropa bertindak sekarang.
Meminta mereka benar-benar melihat masalah ini, membantu pelanggan memutuskan dan terus menyediakan pilihan untuk mereka,” jelasnya.
Masalah ini bukan kali pertama dialami Microsoft.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates juga terlibat masalah anti-monopoli dengan CISPE, masalah tersebut sudah selesai dan Microsoft terhindar dari penyelidikan Uni Eropa.
Microsoft juga mengatakan telah menyelesaikan masalah serupa yang diadukan oleh penyedia layanan cloud di Eropa.
Juru bicara perusahaan menyebut Google nampaknya akan bernasib sama.
“Setelah gagal membujuk perusahaan Eropa, kami perkirakan Google akan gagal membujuk Komisi Eropa,” kata juru bicara Microsoft.