Drakor Versus Drama Kolosal Nusantara

- Penulis

Sabtu, 15 Juni 2024 - 20:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perbandingan Drakor dan Drama Kolosal Nusantara

Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas drama Korea (drakor) di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan. Dengan alur cerita yang menarik, akting yang kuat, dan produksi berkualitas tinggi, drakor telah menjadi hiburan favorit banyak orang. Namun, di balik gemerlapnya drakor, ada drama kolosal Nusantara yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang penting.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Dampak Teknologi AI

Tak dapat dipungkiri, drakor menawarkan kualitas produksi yang sangat tinggi. Dengan dukungan teknologi canggih dan anggaran besar, produksi drakor menghadirkan visual memukau, sinematografi artistik, dan efek suara yang mendukung suasana. Drama seperti “Crash Landing on You” dan “Goblin” menjadi contoh bagaimana produksi yang baik menarik perhatian penonton global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Memperjuangkan kesetaraan gender

Sebaliknya, drama kolosal Nusantara sering kali berjuang dengan keterbatasan anggaran dan teknologi. Namun, beberapa produksi seperti “Tutur Tinular” dan “Wiro Sableng” mampu mencuri perhatian dengan kreativitas dalam penggarapan cerita dan karakter yang kuat.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Pentingnya Membangun Personal Branding

Drakor tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain. Pengaruh budaya Korea melalui drakor sangat terasa, mulai dari gaya berpakaian, kebiasaan makan, hingga bahasa. Fenomena ini dikenal dengan istilah “Hallyu” atau gelombang Korea, yang membawa budaya Korea mendunia. Tren ini menciptakan rasa keingintahuan terhadap Korea Selatan, mendorong penonton untuk mempelajari lebih dalam tentang negara tersebut.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Tren Make Up di Kalangan Gen-z

Namun, drama kolosal Nusantara memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal. Dengan mengangkat cerita dari sejarah, legenda, dan mitos Nusantara, drama ini membantu generasi muda mengenal warisan budaya mereka. Misalnya, melalui cerita tentang perjuangan para pahlawan atau kisah-kisah kerajaan, penonton dapat memahami nilai-nilai luhur dan sejarah panjang Indonesia.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Netizen dan Media Sosial

Dalam konteks era digital dan globalisasi, drakor memiliki keunggulan dalam aksesibilitas. Platform streaming internasional seperti Netflix dan Viu memungkinkan drakor diakses oleh penonton global dengan mudah. Kemampuan menyesuaikan dengan selera penonton internasional juga menjadi kelebihan drakor. Misalnya, banyak drakor yang dilengkapi dengan subtitle dalam berbagai bahasa, memudahkan penonton dari berbagai belahan dunia untuk menikmati tayangan tersebut.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Kpopers Bukan Hanya Sekedar Pengemar Musik

Sementara itu, drama kolosal Nusantara masih harus menghadapi tantangan dalam hal distribusi dan aksesibilitas. Banyak drama lokal belum tersedia di platform streaming internasional, sehingga jangkauan penonton masih terbatas. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi industri hiburan Indonesia untuk meningkatkan kualitas distribusi dan promosi, agar mampu bersaing dengan negara lain di pasar global.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Masalah Lingkungan di Kampung Sawah Baru

Meski begitu, drama kolosal Nusantara memiliki potensi yang sangat besar untuk menarik perhatian penonton internasional. Kisah-kisah unik dari budaya dan sejarah Indonesia menawarkan perspektif baru yang belum banyak dikenal di luar negeri. Dengan peningkatan kualitas produksi dan strategi pemasaran yang tepat, drama kolosal Nusantara bisa menjadi daya tarik tersendiri di kancah internasional. Langkah-langkah seperti kolaborasi dengan platform streaming global dan festival film internasional bisa menjadi jalan untuk memperkenalkan karya-karya lokal ke audiens yang lebih luas.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Generasi Z memiliki peluang bisnis profit di era modern.

Baik drakor maupun drama kolosal Nusantara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Drakor unggul dalam kualitas produksi dan aksesibilitas global. Sebaliknya, drama kolosal Nusantara memiliki kekayaan cerita dan nilai budaya yang mendalam. Keduanya memainkan peran penting dalam lanskap hiburan Indonesia dan global. Dengan terus memperbaiki kualitas dan memperluas jangkauan distribusi, drama kolosal Nusantara memiliki potensi untuk berdiri sejajar dengan drakor, membawa warisan budaya Indonesia ke panggung dunia.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Generasi Milenial vs Generasi Z

Tidak ada salahnya jika kita sebagai penonton mendukung kedua jenis drama ini. Dengan menikmati drakor, kita dapat menikmati cerita modern yang menarik dan visual yang memukau. Sementara dengan menonton drama kolosal Nusantara, kita dapat memperkaya pengetahuan tentang sejarah dan budaya kita sendiri.

Baca Juga Artikel Mahasiswa: Agar Melek Literasi, Deni Darmawan Membangun Komunitas Untuk Menebar Inspirasi dalam Literasi

Sebagai penutup, drakor dan drama kolosal Nusantara bukanlah dua entitas yang harus saling bersaing, melainkan dua bentuk hiburan yang dapat saling melengkapi. Karena keduanya menawarkan pengalaman menonton yang berbeda namun sama-sama berharga. Melalui apresiasi terhadap kedua jenis drama ini, kita dapat menikmati hiburan sekaligus belajar dan menghargai kekayaan budaya dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga Artikel Mahasiswa:Ingin Membangun SDM Unggul, Mukhoyyaroh Berusaha Mengembangkan Prodi Yang Siap Bersaing

Penulis: Farah Fauziyyah (Mahasiswa program studi S1 Ekonomi Syariah Universitas Pamulang)

Baca Juga:  Stop Perundungan di Media Sosial

Berita Terkait

Opini: Kiamat Ekologi Cirebon dan Tata Ruang
Imah, Mahasiswi Terbaik Penerima Beasiswa KIP Kuliah di Institut Pariwisata Trisakti
Opini: Kebenaran Al-Quran
Pahala Menghafal Al-Qur’an
Tugas rasul terhadap Al-Qur’an
Opini: Hukum dan Al-Qur’an: Jalan menuju kehidupan yang adil dan bermakna
Kehidupan dengan Al-Qur’an
Peringatan bagi yang mendustakan Al-Qur’an
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:56 WIB

Kembali Mencuat Tersangka Baru Kasus Korupsi APBDes 2024

Kamis, 13 Februari 2025 - 00:47 WIB

Penandatanganan Pakta Integritas Manajemen Talenta di Banten, Dr. Nurdin: Optimalisasi SDM  

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:24 WIB

Refleksi Hari Pers Nasional, Jurnalis Tangerang Suarakan Kebebasan Pers

Minggu, 9 Februari 2025 - 17:29 WIB

Pemkot Tangerang Apresiasi Peran Pers dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:25 WIB

Jelang HPN 2025: Dr. Nurdin dan Forwat Laksanakan Jumat Berbagi untuk Anak Yatim Piatu

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:41 WIB

Presiden Prabowo Bahas Strategi Investasi Kendaraan Listrik dengan Menteri Investasi

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:16 WIB

Pokja Staf Ahli Kasad Kunjungi Korem 052/Wkr untuk Kajian Strategis

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:16 WIB

Revitalisasi Simpang Tiga Polsek Tigaraksa, Solusi Atasi Kemacetan  

Berita Terbaru

Kejari Kabupaten Tangerang menetapkan WA sebagai tersangka kasus korupsi APBDes 2024. Dugaan penyimpangan ini menyebabkan kerugian negara Rp1,27 miliar.

Kabar Daerah

Kembali Mencuat Tersangka Baru Kasus Korupsi APBDes 2024

Kamis, 13 Feb 2025 - 19:56 WIB