Jakarta, – Polda Metro Jaya berhasil mengungkap ratusan orang yang tergabung dalam grup video Telegram asusila, yang diduga dijalankan oleh Audrey Davis, putri musisi David Bayu.
“Sampai tanggal 25 Juli, grup Telegram ini memiliki 212.832 anggota. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Kombes Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Polda Metro Jaya menyatakan bahwa konten asusila tersebut dioperasikan oleh tersangka MRS melalui kanal Telegram. Kombes Ade menjelaskan, para tersangka menawarkan berbagai paket video tidak etis dengan harga yang bervariasi.
Menurut Kombes Ade, para anggota grup ini dapat membeli video asusila melalui sistem pembayaran tertentu. “Mereka menyediakan beberapa paket video yang ditawarkan dengan harga berbeda, tergantung konten,” ujar Kombes Ade.
Dalam penelusuran, pihak berwajib menemukan bahwa grup ini tidak hanya mengedarkan video tidak pantas, tetapi juga melakukan tindakan melanggar hukum lainnya.
“Kami menemukan indikasi bahwa grup ini juga terlibat dalam penyebaran materi ilegal lainnya,” tambahnya.
Audrey Davis, yang dikenal sebagai putri dari musisi terkenal David Bayu, kini menjadi pusat perhatian. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait keterlibatannya dan bagaimana ia terlibat dalam operasi grup ini.
“Kami akan terus menyelidiki peran setiap tersangka dalam grup ini,” jelas Kombes Ade.
Penemuan ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pemerintah mengenai penyebaran konten asusila dan kejahatan dunia maya. “Ini adalah ancaman serius bagi keamanan digital dan moral masyarakat kita,” ungkap Kombes Ade.
Polda Metro Jaya berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk memberantas penyebaran konten asusila dan kejahatan dunia maya.
“Kami akan terus berupaya untuk menindak tegas para pelaku dan menjaga keamanan digital masyarakat,” tegasnya.