Profesi Konten Kreator Di Kalangan Gen-Z
Oleh: Wildan Bagas Setiawan
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)
Kemajuan Teknologi dan Daya Tarik Menjadi Konten Kreator
Kemajuan teknologi, menjadi daya tarik serta menjadikan potensi untuk menjadi konten kreator banyak diminati oleh kalangan anak Gen-Z dan juga kemudahan akses yang memudahkan untuk menjadi konten kreator. Menjadi seorang influencer yang mampu mengandalkan penghasilannya cukup menjanjikan, bukan hanya uang yang didapatkan, tapi juga bisa berupa barang-barang gratis untuk dipromosikan.
Keuntungan Finansial dan Fleksibilitas
Anak generasi-Z dapat memenuhkan keinginan mereka sendiri dengan menjadi konten kreator tanpa membebankan orang tua. Omzet pendapatan juga tidak sedikit, inilah pemasaran online di era digital saat ini. Konten kreator juga memiliki waktu yang fleksibel dan kebebasan di tempat pekerjaan, bekerja secara mandiri. Konten yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan endorsement.
Potensi Penghasilan yang Fantastis
Pendapatan penghasilan yang cukup fantastis membuat anak muda bersemangat untuk membuat konten, karena dengan membuat konten seperti endorsement, branding, periklanan, dan penjualan produknya dapat menambah potensi keuntungan yang lebih besar dan pengikut akun juga bertambah.
Efektivitas Media Sosial dalam Promosi
Mempromosikan produk maupun jasa lewat media sosial saat ini tampaknya jauh lebih diminati dibanding promosi lewat media TV, radio, atau semacamnya. Terlebih dengan adanya peran influencer, tentunya pemasaran produk atau jasa tertentu menjadi lebih mudah menjangkau market yang lebih luas.
Relevansi Gen Z bagi Brand
Apalagi, dengan meningkatnya daya beli, dimana Gen Z telah menjadi demografis yang lebih relevan untuk brand di seluruh dunia. Gen Z pun telah menjadi bagian dari populasi yang lebih melek terhadap teknologi dan lebih aktif dalam berselancar di dunia maya.
Passion dan Dampak Sosial
Bagi generasi-Z, konten kreator bukan hanya melibatkan pekerjaan tetapi juga sudah menjadi bagian dari passion mereka. Banyak pemilik brand yang bekerja sama dengan konten kreator terkenal yang sudah memiliki pengikut ratusan ribu, dan dampak yang didapat oleh brand tersebut membuat pengikut ingin membeli suatu barang dari brand tersebut.
Informasi dan Keputusan Pembelian
Luasnya akses untuk mencari berbagai informasi memungkinkan Gen Z untuk tidak mudah terbuai oleh pernyataan-pernyataan influencer. Mereka bisa melihat percakapan, diskusi, testimoni, dan ulasan barang yang dipromosikan influencer terlebih dahulu sebelum membelinya.
Kebutuhan dan Preferensi Gen Z
Influencer harus menyesuaikan dengan tujuan bermedia sosial Gen Z. Pokoknya isinya ada tiga: mencari hiburan, referensi, dan mengisi waktu luang. Dan juga harus disesuaikan dengan konten yang dibutuhkan oleh Gen Z. Ada tiga besar: konten edukasi praktis, edukasi kegiatan belajar, dan edukasi berupa tips dan strategi.
Pemanfaatan Alat dan Platform Digital
Generasi Gen Z kini memanfaatkan alat dan platform digital untuk memamerkan kreasi mereka, berdagang bahkan menghasilkan pendapatan melalui beragam saluran, termasuk hasil iklan, konten bersponsor, penjualan suvenir maupun pemasaran afiliasi.
Popularitas dan Peluang
Banyak ketertarikan generasi-Z untuk menjadi konten kreator selain menghasilkan uang, mereka juga bisa menjadi terkenal dan bisa jadi diundang ke salah satu stasiun televisi. Banyak wadah agar generasi-Z bisa menjadi konten kreator contohnya TikTok, Instagram, dan YouTube.
Tantangan Menjadi Konten Kreator
Menjadi konten kreator tidaklah mudah, karena mereka menjadi sorotan publik dan banyak juga yang terpengaruh oleh konten kreator. Jika sudah menjadi konten kreator, harus menjaga betul nama baik dari influencer tersebut dan juga harus konsisten dalam membuat konten.
Kreativitas dan Konsistensi
Biasanya mereka membuat konten yang sedang viral di sosial media, ada juga yang membuat konten dari ide-ide mereka sendiri. Yang membuat orang lain tidak bisa menjadi konten kreator yaitu kurangnya riset dan juga tidak mengerti algoritme suatu konten yang sedang viral di sosial media tersebut.
Konsistensi dan Riset
Adapun yang sudah mencoba menjadi konten kreator namun tidak konsisten dalam membuat konten dan akhirnya konten yang dibuat hanya sedikit penonton yang didapatkan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak membuat konten lagi. Ini juga menjadi pantangan melawan rasa malas untuk tetap konsisten dalam membuat konten.
Kesulitan Mencari Pekerjaan dan Manfaat Teknologi Digital
Generasi-Z memilih menjadi konten kreator karena di tahun sekarang mencari pekerjaan sangat sulit didapatkan. Banyak perusahaan sekarang mencari karyawan yang sudah berpengalaman, tingkat pengangguran generasi-Z sudah mencapai 5,37%. Teknologi digital memudahkan kami (Gen Z) untuk mencari ulasan, karakteristik, dan harga standar dari barang yang hendak kami beli (dan dipromosikan influencer).
Pemanfaatan Media Sosial oleh Gen Z
Namun, Gen Z menggunakan media sosial secara berbeda. Gen Z menggunakan platform sosial untuk bersenang-senang, mendidik diri mereka sendiri, memperoleh keterampilan baru, tetap mendapat informasi tentang tren saat ini, dan masih banyak lagi. Bagi mereka, ini adalah cara untuk tetap terhubung dengan dunia.