Seminar Nasional Sejarah TNI AL Bahas Konflik Natuna dan Papua

- Penulis

Senin, 8 Juli 2024 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt. Sekjen Kemhan Donny Ermawan Taufanto mewakili Menhan Prabowo Subianto di Seminar Nasional Sejarah TNI AL 2024 di Balai Samudera, Jakarta Utara, Senin (8/7/2024).

i

Plt. Sekjen Kemhan Donny Ermawan Taufanto mewakili Menhan Prabowo Subianto di Seminar Nasional Sejarah TNI AL 2024 di Balai Samudera, Jakarta Utara, Senin (8/7/2024).

Jakarta, apakabarnusantara.com – Plt. Sekjen Kemhan Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., M.S.P., mewakili Menhan Prabowo Subianto menghadiri Seminar Nasional Sejarah TNI Angkatan Laut Tahun 2024. Seminar ini diadakan pada Senin (8/7) di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dengan tema “Perspektif Histori Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Laut Natuna Utara dan Papua.”

Dilansir dari website Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Dalamm sambutannya, Plt. Sekjen mengucapkan terima kasih atas nama Menhan Prabowo kepada Kepala Staf Angkatan Laut atas undangannya. “Kami berharap Seminar Nasional Sejarah TNI Angkatan Laut ini dapat menghasilkan gagasan yang implementatif dalam penyelesaian konflik di Laut Natuna Utara dan Papua secara holistik dan berkelanjutan,” ujarnya.

Indonesia memiliki sejarah atas perairan Natuna sebagai kawasan penghubung wilayah Nusantara dengan kawasan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Sesuai UNCLOS, Indonesia memiliki hak berdaulat di perairan Laut Natuna Utara berupa ZEE dan landas kontinen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita perlu mengkaji berbagai aspek dalam menyelesaikan permasalahan ini, termasuk dari perspektif sejarah, untuk memberikan masukan atau jawaban atas permasalahan di Laut Natuna Utara dan Papua,” tambah Menhan.

Selain konflik di Laut Natuna Utara, Indonesia juga dihadapkan dengan permasalahan di Papua, yang masih dilanda gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Konflik di Papua memiliki akar masalah yang kompleks, termasuk serangan terhadap warga sipil, aparat keamanan, dan infrastruktur.

Sejarah menunjukkan bagaimana membangun sebuah negara dan bangsa menjadi entitas besar dengan satu komitmen di tengah kebhinekaan. Laut Natuna Utara dan Papua merupakan ujian integritas nasional Indonesia dengan aspek permasalahan yang berbeda. Laut Natuna Utara menghadapi ancaman kedaulatan wilayah dari eksternal, sedangkan permasalahan Papua lebih bersifat internal meskipun juga dipengaruhi faktor eksternal.

Baca Juga:  TNI Peduli, Serma Yudhi Bantu Awasi Ujian Siswa-Siswi SMK Farmasi Surakarta

Langkah Indonesia terhadap permasalahan Laut Tiongkok Selatan adalah membentuk komunitas keamanan ASEAN untuk mencapai dan menjaga stabilitas geopolitik di Asia Tenggara, membentuk pangkalan TNI yaitu Batalyon Komposit di Natuna, serta meningkatkan patroli dan latihan militer bersama di wilayah Natuna. Sedangkan untuk Papua, pemerintah telah mengesahkan UU tentang Otonomi Khusus dan membangun infrastruktur berupa jalan dari Arfak menuju Manokwari.

Untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI, khususnya di perbatasan Laut Natuna Utara, Kementerian Pertahanan dan TNI akan meningkatkan dan menyiagakan kekuatan militer di wilayah perbatasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dan menjaga keharmonisan hubungan militer dengan negara tetangga.

“Pancasila dan pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk menjaga persatuan dan mengatasi gerakan separatis di Papua. Saya mengucapkan selamat melaksanakan Seminar Nasional TNI Angkatan Laut ini, semoga dapat menghasilkan pemikiran yang implementatif untuk penyelesaian konflik di Laut Natuna Utara dan Papua,” tutup Plt. Sekjen Kemhan.

Seminar ini dihadiri oleh Kasum TNI, Wakasal, Kepala Bakamla, Waka BRIN, Sekjen Wantannas, tenaga ahli Komisi I DPR, serta para narasumber lainnya.

 

(Biro Humas Setjen Kemhan)

Sumber: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

 

Berita Terkait

Kapolres Metro Tangerang Kota Pantau Tempat Hiburan Malam di PIK 2 Selama Ramadan  
DPRD Kota Tangerang: Griya Harmoni Warga (GHW) Wujud Pemerataan Fasilitas Umum  
Polisi Gerebek Toko Kelontong di Tangerang, 376 Butir Obat Terlarang Disita
Sachrudin-Maryono Perkuat Kamtibmas dan Stabilitas Ekonomi Jelang Arus Mudik
Polda Banten Ungkap Penipuan Minyak Goreng Minyakita dan Djernih, Tersangka Raup Rp45 Juta Per Bulan  
Sachrudin Tinjau Kesiapan Program Mudik Gratis Jelang Lebaran 2025  
Peringati HUT Kota Tangerang ke 32 Tahun, Disdik Gelar Lomba Tingkat
Gubernur Banten Andra Soni Optimalkan Pendapatan Daerah, Bahas Pendidikan Gratis dan Sekolah Garuda
Berita ini 14 kali dibaca
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 19:39 WIB

Kapolres Metro Tangerang Kota Pantau Tempat Hiburan Malam di PIK 2 Selama Ramadan  

Minggu, 16 Maret 2025 - 23:22 WIB

DPRD Kota Tangerang: Griya Harmoni Warga (GHW) Wujud Pemerataan Fasilitas Umum  

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:47 WIB

Polisi Gerebek Toko Kelontong di Tangerang, 376 Butir Obat Terlarang Disita

Kamis, 13 Maret 2025 - 02:30 WIB

Polda Banten Ungkap Penipuan Minyak Goreng Minyakita dan Djernih, Tersangka Raup Rp45 Juta Per Bulan  

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:36 WIB

Sachrudin Tinjau Kesiapan Program Mudik Gratis Jelang Lebaran 2025  

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:15 WIB

Peringati HUT Kota Tangerang ke 32 Tahun, Disdik Gelar Lomba Tingkat

Selasa, 11 Maret 2025 - 19:46 WIB

Gubernur Banten Andra Soni Optimalkan Pendapatan Daerah, Bahas Pendidikan Gratis dan Sekolah Garuda

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:24 WIB

Bupati Maesyal Pantau Gerakan Pasar Murah di Pagedangan, 2.950 Paket Sembako Disalurkan

Berita Terbaru