Stop Perundungan di Sekolah

- Penulis

Jumat, 19 Juli 2024 - 04:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Deni Darmawan yang menyampaikan materi Stop Perundungan (Bullying) di Sekolah.

i

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Deni Darmawan yang menyampaikan materi Stop Perundungan (Bullying) di Sekolah.

Edukasi, – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathlaul Anwar menggelar kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) pada Rabu (17/7/2024) di jalan H. Rean No.111 RT 03 RW 01 Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Deni Darmawan yang menyampaikan materi Stop Perundungan (Bullying) di Sekolah.

Dalam paparannya, Deni melakukan interaksi dan diskusi kepada siswa mengenai apa itu perudungan atau bullying.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebelum kita bahas tentang perundungan, adakah diantara kalian yang tahu apa itu perundungan?. Berbagai pendapat disampaikan oleh siswa.

“Perundungan yaitu suka memukul, mengejak, mengintimidasi, mencaci-maki, dan perbuatan menyakiti yang diulang-ulang,” ujar Deni ketika menyimpulkan beragam pendapat dari siswa.

Begitu banyak pengertian perundungan yang disampaikan dari berbagai para ahli.

“Perundungan atau bullying adalah sebuah tindakan yang merugikan orang lain dengan cara menyakiti, mengancam, kekerasan kontak fisik, menghina, yang semua itu dilakukan dengan sengaja, baik tatap muka atau di media sosial (cyberbullying)

“Dilakukan lebih dari sekali,” ungkap Deni Darmawan yang sudah membina puluhan mahasiswa menulis reportase dan opini.

Deni melanjutkan, bahwa perundungan itu bentuknya macam-macam.

“Bentuknya bisa secara fisik dengan menganiaya kontak fisik seperti memukul, menjambak, mendorong dan tindakan lainnya yang tidak menyenangkan.

“Secara verbal dilakukan secara ucapan atau kata-kata seperti mengejek, merendahkan, menghina, mencemooh, dan ucapan buruk lainnya. Secara psikis korban dipermalukan, dicibir, dilecehkan, sentimen dan tindakan psikis lainnya,” ungkap Deni Darmawan yang juga suka menulis buku religi dan literasi.

Menurut Deni, ada beberapa sebab munculnya perundungan di lingkungan sekolah.

“Biasanya ada rasa senioritas di sekolah yang menjadi tradisi turun-temurun memperlakukan adik kelas semena-mena. Karena ada perlakukan sama dari kakak kelas, adik kelas melakukan yang sama suatu saat ini. Ada siswa yang ingin berkuasa dan ujuk gigi (superior).

Baca Juga:  Pemkot Tangerang Perbaiki Tanggul Jebol untuk Tangani Banjir di Periuk  

“Ada dorongan mendapatkan pujian dan kepuasan, dan dianggap mengganggu kelompoknya (gank) apalagi dihina,” jelas Deni yang sudah mengikuti Standardisasi Da’i MUI.

Deni melanjut, dampak dari perundungan atau bullying ini jika dibiarkan akan berbahaya dan bisa beresiko kematian.

“Secara fisik akan terluka, cedera dan sakit. Secara kejiwaan (psikis) akan tidak nyaman, galau, resah, takut dan cemas. Secara sosial akan grogi, pendiam, minder, tertutup dan suka menyendiri.

“Secara prestasi belajar akan menurun, tidak bisa konsentrasi, nilai anjlok, dan bisa jadi tidak naik kelas. Hal ini sangat beresiko hingga bisa berujung pada kematian” ujar Deni.

Deni memberikan tips untuk melakukan perlawanan jika ada perundungan.

“Kita harus percaya diri, jangan lemah jika diremehkan, miliki ketahanan diri. Bersikaplah tenang, jangan emosi, tolonglah jika ada siswa yang menjadi korban, jika membahayakan diri cobalah teriak, lari cari pertolongan, kemudian ingatlah dengan mencatat tempat dan orang-orang yang melakukan perundungan untuk segera dilaporan ke pihak sekolah, guru, orang tua, atau pihak berjawib,” pungkasnya.

Diakhir acara ada pembagian hadiah bagi siswa yang aktif dan kooperatif mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai.

Siswa begitu antusias mengikuti kegiatan ini karena narasumber sangat komunikatif dan interaktif sehingga siswa tidak merasa bosan.

 

 

Penulis : Deni Darmawan (Trainer Pojok Literasi Sekolah dan Standardisasi Da’i MUI)

Berita Terkait

Penandatanganan Pakta Integritas Manajemen Talenta di Banten, Dr. Nurdin: Optimalisasi SDM  
Refleksi Hari Pers Nasional, Jurnalis Tangerang Suarakan Kebebasan Pers
Aksi Unjuk Rasa BEM di Tangerang Diwarnai Pembakaran Spanduk HPN 2025  
Pemkot Tangerang Apresiasi Peran Pers dalam Mendukung Ketahanan Pangan
Jelang HPN 2025: Dr. Nurdin dan Forwat Laksanakan Jumat Berbagi untuk Anak Yatim Piatu
Presiden Prabowo Bahas Strategi Investasi Kendaraan Listrik dengan Menteri Investasi
Pokja Staf Ahli Kasad Kunjungi Korem 052/Wkr untuk Kajian Strategis
Revitalisasi Simpang Tiga Polsek Tigaraksa, Solusi Atasi Kemacetan  
Berita ini 108 kali dibaca
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
wijaya kusumah
wijaya kusumah
6 months ago

makasih atas informasinya pak Deni

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 00:47 WIB

Penandatanganan Pakta Integritas Manajemen Talenta di Banten, Dr. Nurdin: Optimalisasi SDM  

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:24 WIB

Refleksi Hari Pers Nasional, Jurnalis Tangerang Suarakan Kebebasan Pers

Senin, 10 Februari 2025 - 23:09 WIB

Aksi Unjuk Rasa BEM di Tangerang Diwarnai Pembakaran Spanduk HPN 2025  

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:25 WIB

Jelang HPN 2025: Dr. Nurdin dan Forwat Laksanakan Jumat Berbagi untuk Anak Yatim Piatu

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:41 WIB

Presiden Prabowo Bahas Strategi Investasi Kendaraan Listrik dengan Menteri Investasi

Kamis, 6 Februari 2025 - 16:16 WIB

Pokja Staf Ahli Kasad Kunjungi Korem 052/Wkr untuk Kajian Strategis

Kamis, 6 Februari 2025 - 15:16 WIB

Revitalisasi Simpang Tiga Polsek Tigaraksa, Solusi Atasi Kemacetan  

Selasa, 4 Februari 2025 - 20:49 WIB

Camat Balaraja Soroti Krisis Sampah, Usulkan TPS Terpadu di Desa Tobat

Berita Terbaru