Edukasi – Platform media seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya menjadi ruang interaksi dan ekspresi bagi banyak orang. Namun, di balik sisi positifnya, media sosial juga menjadi sarang berkembangnya perundungan online atau cyberbullying. Fenomena ini kian meresahkan dan perlu diatasi dengan serius. Perundungan di dunia media sama berbahayanya dengan perundungan lainya.
Perundungan (Bullying) merupakan bentuk perundungan yang dilakukan melalui media sosial. Hal ini bisa berupa ejekan, pelecehan, ancaman, menyebarkan informasi palsu, dan tindakan negatif lainnya yang bertujuan untuk menyakiti dan merendahkan korban. Perundungan dapat terjadi dengan berbagai cara, seperti pesan Media langsung yaitu mengirim pesan teks, suara, atau video yang berisi ejekan, ancaman, atau pelecehan.
Dengan cara memberikan komentar, yaitu meninggalkan komentar negatif atau menghina di postingan korban. Dengan carai membuat postingan yang menargetkan korban dengan ejekan, foto memalukan, atau informasi palsu. Cara yang lain yaitu membuat atau bergabung dengan yang bertujuan untuk perudungan kepada korban.
Penyebab Seseorang Melakukan Perundungan
Sedangkan penyebab seseorang melakukan perundingan di media sosial diantaranya faktor psikologis. Faktor ini ada keinginan untuk dibenarkan dan diakui. Pelaku perundungan mungkin memiliki rasa rendah diri dan mencari pengakuan dengan cara merendahkan orang lain.
Penyebab lainnya yaitu kurangnya empati. Pelaku perundungan memiliki prasangka negatif terhadap kelompok tertentu, seperti ras, agama, atau orientasi seksual, dan menggunakan media sosial untuk menargetkan mereka.
Selanjutnya masalah kesehatan Mental. Pelaku perundungan mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau ADHD, yang dapat memengaruhi perilaku mereka.
Sedangkan ada beberapa dari faktor Lingkungan yang mempengaruhi seperti pengaruh teman sebaya. Pelaku perundungan ingin diterima oleh kelompok teman yang juga melakukan perundungan.
Kurangnya pengawasan dan kontrol dari orang tua terhadap aktivitas media sosial anak dapat meningkatkan risiko cyberbullying. Paparan perundungan menyebabkan Pelaku pernah menjadi korban perundungan sebelumnya dan meniru perilaku tersebut.
Faktor lingkungan juga terkait dengan budaya media sosial yang negatif. Media sosial yang penuh dengan konten negatif dan kasar dapat menormalisasi perilaku perundungan.
Dampak Perundungan
Perundungan bisa memberikan dampak negatif yang signifikan bagi korbannya, baik secara mental maupun emosional. Korban perundungan dapat mengalami seperti terjadi depresi, perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasa mereka sukai.
Terjadi kecemasan seperti rasa cemas berlebihan, takut, dan panik yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Mempunyai rasa malu dan rendah diri karena perasaan tidak berharga dan tidak mampu. Hilangnya kepercayaan diri karena kesulitan untuk percaya pada diri sendiri dan kemampuannya.Keinginan untuk bunuh diri karena mempunyai pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup.
Dapat merusak hubungan sosial dan reputasi korban di dunia nyata. Cyberbullying dapat menyebabkan korban seperti menarik diri dari interaksi sosial, menghindari teman, keluarga, dan kegiatan sosial karena merasa malu atau takut. Mengalami kesulitan belajar atau bekerja. Memiliki masalah kesehatan fisik: Sakit kepala, sakit perut, dan masalah pencernaan akibat stres.
Mengatasi Perundungan
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami cyberbullying, jangan diam! Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu simpan bukti perundungan seperti screenshot percakapan, foto, atau video yang menunjukkan tindakan perundungan.
Laporkan kepada platform media sosial yang digunakan, sekolah, atau pihak berwajib. Jangan balas atau tanggapi cyberbullying: Hal ini hanya akan memperburuk situasi. Cari dukungan: Bicarakan dengan orang tua, guru, teman, atau psikolog untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
Gunakan media sosial dengan bijak. Batasi waktu penggunaan media sosial, jaga privasi akun, dan berhati-hatilah dalam memberikan informasi pribadi. Bersikaplah sopan dan hormat kepada orang lain di media sosial.
Pikirkan sebelum Anda memposting atau berkomentar. Jangan menyebarkan informasi yang tidak benar atau fitnah. Laporkan tindakan cyberbullying yang Anda lihat. Gunakan media sosial untuk menyebarkan hal-hal positif dan inspiratif. Mari bersama-sama ciptakan media sosial yang aman dan positif!
Penulis : Nur Inayah, (Mahasiswa Progam Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)