Transportasi Publik pada Negara Berkembang
Oleh: Ibnu Shole Efendi
(Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang)
Tantangan Transportasi Publik di Negara Berkembang
Seperti yang kita ketahui, salah satu tanda terlihatnya sebuah negara yang maju adalah dengan transportasi publiknya yang tepat, aman, nyaman, serta ramah bagi semua kalangan. Transportasi publik pada negara berkembang seperti Indonesia menghadapi beberapa tantangan, mulai dari kemacetan, infrastruktur yang kurang memadai, hingga layanan yang kurang baik. Kemacetan di negara berkembang menjadi bagian dari konsekuensi logis pertumbuhan ekonomi yang terus menanjak. Kondisi ini terlihat jelas di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, dimana jumlah kendaraan bermotor meningkat, tetapi sistem angkutan umum belum terwujud secara ideal. Akibatnya, kemacetan lalu lintas mengakibatkan kerugian yang lebih besar lagi dan terus terjebak dalam sindrom negara berkembang dengan pembangunan timpang.
Perkembangan Transportasi Elektrifikasi
Perkembangan transportasi publik di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dan tantangan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi transportasi elektrifikasi. Transportasi publik di negara berkembang atau negara maju cenderung akan semakin beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Ini meliputi penggunaan bus listrik, trem listrik, kereta listrik (KRL), Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) dan kendaraan lainnya. Akan tetapi, transportasi publik ini hanya berada di kota-kota besar saja seperti di Jabodetabek. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem transportasi publik. Contohnya, di Jakarta, pemerintah telah mengembangkan program JakLingko yang mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik, termasuk rute, sistem pembayaran, dan manajemennya. Hal ini telah meningkatkan cakupan pelayanan transportasi publik dari 42 persen menjadi 82 persen dalam lima tahun terakhir.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Pemerintah dan pihak swasta juga berkolaborasi dalam meningkatkan layanan transportasi agar mudah diakses oleh semua kalangan. Dalam rangka meningkatkan kualitas transportasi publik di Indonesia, perlu dilakukan reformasi birokrasi dan penggunaan teknologi yang lebih efektif. Perkembangan ini menjanjikan untuk meningkatkan mobilitas, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Namun, untuk mencapai visi ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, industri swasta, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan teknis, regulasi, dan sosial yang terkait dengan transformasi transportasi ini.
Prioritas Pengembangan Infrastruktur
Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan infrastruktur, meningkatkan kualitas layanan, dan mewujudkan sistem transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan demi mewujudkan negara Indonesia menjadi negara maju.