Tangerang Selatan – Untuk Mempererat Silaturami, Keluarga Besar Yayasan Sasmita Jaya menggelar acara halalbihalal 1445 H pada Kamis (25/4/2024) Di Auditorium H. Darsono kampus Universitas Pamulang Viktor.
Acara ini juga di hadiri oleh keluarga besar Yayasan sasmita Jaya dan seluruh dosen di satuan unit pendidikan dibawah Yayasan Sasmita Jaya serta tamu undangan. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan saling memaafkan.
Kegiatan ini sebagai wujud rasa persaudaraan dan kekeluargaan antara Keluarga Besar Yayasan Sasmita Jaya dengan satuan unit pendidikannya. Kegitan ini menjadi salah satu program keagaamaan dalam menciptakan kampus yang humanis dan religius.
“Alhamdulilah, Ramadan tahun ini lebih meriah ketimbang tahun lalu. Lebih ramai dengan berbagai kegiatan keagamaan dari mulai workshop, gebyar Ramadan, pelatihan, kajian dan lainnya. Dosen agama dan mahasiswa semangat mengikuti kegiatan Ramadan hingga selesai,” ujar Pranoto selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya ketika memberi sambutan.
Ramadan yang sudah dijalankan bersama-sama akan memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi kita semua.
| Baca Juga :
Agar Melek Literasi, Deni Darmawan Membangun Komunitas Untuk Menebar Inspirasi dalam Literasi
“Mudah-mudahan di Ramadan yang akan datang sampai ke Idul Fitri dan seterusnya tetap semangat, semakin bertambah ilmu, semakin meningkat sesuai visi-misi Unpam agar bisa tercapai dengan sebaik-baiknya,” ungkap E. Nurzaman selaku Rektor Universitas Pamulang.
Dalam penyampaian acara inti, tausiah halal bihalal disampaikan oleh Dr. KH. M. Nurul Irfan, M.A selaku Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
“ Saya sangat bahagia setelah 10 tahun tidak menginjakkan kaki di unpam, karena pernah menjadi bagian dari unpam. Alhamdulilah, di acara halalbihalal ini bisa silaturahmi kembali. Orang yang sangat berjasa yaitu almarhum H. Darsono yang mendirikan Unpam,” katanya.
Lanjut Nurul Irfan menjelaskan tentang salah satu ayat dalam surat Ali Imran ayat 133 untuk bersegera kepada ampunan Allah.
“Bersegeralah kalian menuju maghfirah (ampunan) kepada Tuhan kalian, dan juga bersegeralah menuju surganya, Dimana surga itu luasnya luar biasa seluas langit dan bumi, surga hanya di peruntukan kepada orang-orang yang bertaqwa,” jelasnya.
Setelah melaksanakan ibadah bulan Ramadan menjadi bagian menuju ampunan dan magfirah Allah agar menjadi orang-orang mulia. Menjalani ibadah Ramadan yang dilandasi oleh keimanan dan mengharap ridho-Nya maka akan diampuni segala dosa-dosanya.
“Untuk membawa semangat Ramadan sesuai dengan makna syawal, bahwa syawal itu adalah meningkat semangat amaliyah Ramadan sampai bulan-bulan berikutnya,” lanjut Nurul Irfan.
Nurul Irfan memberikan penjelasan tentang filosofis terhadap makanan-makanan di hari lebaran.
“ Makna lebaran yaitu kupat (menangupat) mengaku salah dengan kalimat mohon maaf lahir dan batin, kupat juga filosofisnya laku papat artinya tetap mejalankan 4 hal pokok dalam berlebaran, lebur harus sanggup lebar, luber, lebur, maupun labur itu yang harus di jalankan selama bulan Ramadan,” terangnya.
Ia juga memberikan nasehat dipengunjung ceramahnya dengan memberikan nasehat agar sesama muslim bisa menutup aib saudaranya di dunia, maka akan ditutup aibnya di akhirat.
Liputan : Elsa Fadilah (Mahasiswi S1 Program Studi Ekonomi Syariah Unpam)